This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kamis, 07 April 2011

Pola Makan Tepat Bisa Mengatasi Stres

Cukup banyak buku ilmiah yang menyatakan bahwa makanan yang kita makan berperan positif terhadap mood, tingkat stres, fungsi otak, dan tingkat energi. Dengan makan secara bijak, yakni selalu memperhatikan pola makan bergizi, mood bisa tetap terjaga dan mengurangi stres.
Berikut ini pola makan bergizi yang dapat memperbaiki mood dan membantu mengalami stres.
  • Selalu ada protein
    Pada setiap menu makan utama jangan lupa memasukkan unsur protein yang merupakan bahan bakar untuk produksi serotonin sebagai "hormon gembira".
  • Boleh ngemil
    Di antara waktu makan utama, ngemil bukan larangan. Menurut penelitian Richard Wurtman, MD, dan Judith Wurtman, PhD, dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), ngemil makanan yang mengandung karbohidrat yang mudah dicerna, seperti sepotong biskuit atau roti, bisa menaikkan kadar serotonin.
  • Alkohol
    Banyak orang melarikan diri pada alkohol ketika stres melanda. Hal ini tidak efektif. Karena dalam kenyataannya, kebiasaan minum alkohol yang menimbulkan adiksi (ketergantungan dan ketagihan) nantinya justru dapat membuat hidup semakin stres.
  • Karbohidrat kompleks lebih oke.
    Ketika stres melanda, pilihlah makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti gandum, beras yang masih ada kulit arinya, ubi-ubian, buah dan sayuran. Jenis makanan tersebut mengandung serat, vitamin, mineral, dan fitokimia yang dibutuhkan tubuh. Sedangkan karbohidrat sederhana seperti gula pasir, sirup, dan makanan manis lainnya, sebaiknya ditunda, karena di dalam tubuh lebih cepat diolah menjadi bahan bakar (energi) dan berpotensi menimbulkan kenaikan berat badan.
  • Omega-3
    Asam lemak Omega-3 yang terkandung dalam ikan laut, seafood lainnya, dan berbagai minyak nabati, seperti minyak kanola, diduga memiliki efek perlindungan terhadap depresi dan berperan dalam peningkatan mood. Jadi, anjuran para ahli untuk makan ikan minimal dua kali dalam seminggu sebaiknya dilakukan.
  • Pangkas kafein
    Kafein memang memiliki efek stimulan tetapi efek ini hanya untuk jangka pendek. Penelitian yang dilakukan oleh Larry Christensen, PhD, dari Universitas Alabama Selatan, bahkan menemukan orang yang sensitif terhadap kafein bila menghindarinya, tingkat energi dan mood mereka meningkat secara signifikan.
  • Jangan lewatkan sarapan
    Orang yang selalu sarapan cenderung memiliki mood yang lebih konsisten.
  • Makan sedikit tapi sering
    Walaupun stres menyerang, jangan menyerbu makanan. Tapi, makanlah sedikit tapi sering agar sepanjang hari tubuh secara konsisten mendapatkan suplai energi. Dengan demikian kita tidak akan cepat merasa mudah lelah ataupun kelaparan.
Dengan memperbaiki pola makan, maka kita dapat menjaga mood serta mengatasi stres agar tidak merugikan diri sendiri.

Bubur Ayam Filipino

Bahan:
  • 150 g beras, cuci bersih
  • 2 l air
  • 250 g fillet dada ayam, potong dadu 1 cm
  • 5 siung bawang putih, cincang
  • 1 buah bawang bombai, haluskan
  • 2 cm jahe, iris halus
  • 2 sdt kecap ikan
  • Garam
  • Merica hitam/putih
  • 1 tangkai daun bawang, iris halus
  • ½ buah perasan jeruk limau/jeruk nipis
  • 1 sdm minyak sayur
  • Bubuk cabai (kalau suka)
Cara membuat:
  1. Tumis setengah bagian bawang putih hingga harum. Masukkan jahe dan bawang bombai.
  2. Tuang ke beras. Tambahkan air. Didihkan sambil terus diaduk agar jangan sampai hangus.
  3. Saat bubur sudah setengah matang, masukkan potongan ayam. Aduk rata.
  4. Sementara itu, goreng sisa bawang putih hingga kering. Sisihkan.
  5. Setelah bubur matang, beri kecap ikan, garam, dan merica.
  6. Saat akan dimakan, tambahkan bawang putih goreng, daun bawang, air perasan jeruk. Kalau ingin terasa sedikit pedas tambahkan bubuk cabai.
Untuk 4 porsi
Fakta Gizi Per Porsi
  • Kalori             255 kal
  • Protein             16,4 g
  • Lemak               5,5 g
  • Karbohidrat      34,8 g
  • Kolesterol        35,6 g
  • Serat                 0,5 g

Pindang Patin

Bahan:
  • 500 g ikan patin
  • 3 lembar daun salam
  • 1 cm lengkuas
  • 1 tangkai serai
  • 3 lembar daun jeruk purut
  • ½ sdm asam jawa
  • 1 sdm kecap manis
  • 25 g daun kemangi
  • 10 buah tomat kecil
  • 50 g nanas, iris dadu ½ cm x 2 cm
  • 1 butir jeruk nipis, peras ambil airnya
  • 500 ml air
  • Garam
  • Gula pasir
  • 1 sdm minyak goreng
Bumbu yang dihaluskan:
  • 7 butir bawang merah
  • 4 siung bawang putih
  • 5 buah cabai merah
  • 1 cm kunyit
  • 1 cm jahe
  • 1 sdt terasi
Cara membuat:
  1. Cuci bersih ikan patin. Beri air perasan jeruk nipis untuk menghilangkan bau amis pada ikan.
  2. Tumis bumbu yang dihaluskan sampai harum.
  3. Masukkan daun salam, lengkuas, serai, daun jeruk. Aduk-aduk sebentar.
  4. Beri garam, gula pasir, dan terasi. Masukkan sebagian air. Masak sampai mendidih.
  5. Masukkan ikan patin. Aduk perlahan. Beri air lagi secukupnya.
  6. Beri kecap manis dan air asam.
  7. Masak sampai ikan matang dan kuah agak mengental.
  8. Beri kemangi dan tomat. Matikan apinya.
  9. Angkat dan sajikan hangat.
  10. Jika suka beri irisan nanas di atasnya.
Untuk 4 porsi
Fakta Gizi Per Porsi
  • Kalori 135 kal
  • Protein 17,5 g
  • Lemak 4,7 g
  • Karbohidrat 5 g
  • Kolesterol -
  • Serat 0,5 g

Puding Pandan Kelapa

Bahan:
  • 1 bungkus agar-agar hijau
  • 750 ml susu cair
  • 100 g kelapa muda, keruk
  • 100 g gula pasir
  • 10 lembar daun pandan, robek, simpulkan
  • ¼ sdt garam
  • ¼ sdt pasta pandan
Saus:
  • 100 g gula jawa, sisir
  • 2 sdm gula pasir
  • 200 ml air
  • 1 sdm tepung maizena + 1 sdm air
  • Garam
  • 3 lembar daun pandan, robek, simpulkan
Cara membuat:
  1. Masak agar-agar, susu, gula pasir, dan garam sampai mendidih.
  2. Masukkan pasta pandan. Aduk rata. Matikan api. Saring
  3. Tuang ke cetakan 2 sendok sayur adonan.
  4. Setelah adonan agak keras tetapi belum kaku, tata kelapa muda.
  5. Tuang adonan lagi 2 sendok sayur perlahan-lahan. Ulangi sampai bahan habis. Bekukan.
  6. Sajikan puding dengan saus gula jawa.
  7. Saus: Masak air, gula pasir, gula jawa, garam, dan daun pandan sampai mendidih dan mengental, saring. Beri larutan maizena. Aduk. Masak sampai mengental.
Untuk 10 potong
Fakta Gizi Per Potong
  • Kalori 107 kal
  • Protein 1,2 g
  • Lemak 2,1 g
  • Karbohidrat 21,7 g
  • Kolesterol 3,4 mg
  • Serat 1,5 g

Tip Sehat Makan Junk Food

unk food dijuluki demikian karena telanjur dianggap kurang menunjang kesehatan tubuh. Pasalnya, makanan seperti gorengan dari penjaja jalanan, pizza, es krim, burger, camilan dalam kemasan bagi anak-anak, ayam goreng tepung, pada umumnya mengandung tinggi lemak, karbohidrat, gula, garam, dan bumbu penyedap.
Sebenarnya, makanan-makanan tersebut tidaklah buruk-buruk amat. Misalnya es krim yang terbuat dari susu banyak mengandung kalsium. Daging dalam burger mengandung vitamin B dan protein. Pizza yang menggunakan paprika dan bawang bombai dalam campurannya kan juga cukup serat, selain kalsium dari kejunya.
Bahwa kita perlu membatasi konsumsi junk food, tak dapat dibantah. Namun, kalau "terpaksa" menyantapnya, barengilah dengan makanan berserat. Kalau makan burger, tutuplah dengan jus buah. Sembari makan ayam goreng tepung, seruputlah sup sayur. Dan saat menghabiskan seloyang pizza, jangan lupa salad-nya.
Jadi, bagi para penggemar junk food, masih ada jalan menuju sehat bukan?

Bumbu Dapur Siap "Tempur"

Menimbun bumbu dapur banyak untungnya lo! Selain sebagai stok penyedap masakan, bumbu-bumbu itu pun sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan untuk membuat "goyang ranjang" makin kencang.
Berikut ramuan bumbu dapur yang bisa dicoba untuk memicu gairah "tempur".
1. Ramuan Gairah Suami (I)
Bahan:
  • 10 g adas
  • 25 g pulosari
  • 20 g merica
  • 3 siung bawang putih
  • 1 ruas rimpang kunyit
  • 1 butir telur ayam kampung
  • Sedikit madu
Cara membuat:
  • Adas, pulosari, merica, bawang putih, dan kunyit ditumbuk halus, lalu diseduh dengan satu gelas air panas.
  • Tutup dan diamkan selama 15 menit, lalu saring.
  • Saat akan diminum, tambahkan kuning telur ayam kampung dan sedikit madu. Aduk.
  • Minum ramuan ini sekaligus, dua jam setelah makan malam dan 2 - 3 jam sebelum tidur malam. Dianjurkan untuk diminum secara teratur selama satu bulan.
Catatan: Ramuan ini bisa juga untuk meningkatkan gairah istri
2. Ramuan Gairah Suami (II)
Bahan:
  • 50 g akar kolesom jawa/ginseng jawa
Cara membuat:
  • Cuci bersih akar kolesom, lalu iris tipis-tipis.
  • Seduh dengan ¾ cangkir air panas.
  • Minum ramuan ini selagi hangat dan tambahkan sedikit brem. Ramuan cukup diminum 1 x sehari.
Catatan: Ramuan ini tidak dianjurkan bagi penderita hipertensi.
3. Ramuan Gairah Istri
Bahan:
  • 10 butir merica hitam
  • 1 sdm adas
  • 1 sdm pulosari
  • 3 helai daun pepaya
  • 1 butir kuning telur ayam kampung
  • Madu secukupnya
Cara membuat:
  • Adas, pulosari, dan merica hitam ditumbuk halus, lalu campurkan dengan kuning telur ayam kampung. Sedangkan daun pepaya juga ditumbuk sambil diberi sedikit air matang, lalu peras dan saring.
  • Campur kedua ramuan tersebut dan tambahkan madu secukupnya. Aduk.
  • Minum ramuan ini sekaligus menjelang tidur selama satu minggu.

Pilih Pagi, Siang, Atau Malam?

Pasangan yang sudah lama menikah cenderung bisa memilih situasi untuk bercinta, sebab istri "berani" menolak keinginan suami. Sedangkan pada pasangan muda, istri biasanya sungkan untuk menolak, takut suaminya marah atau selingkuh.
Berikut ini sekadar pilihan waktu untuk bercinta.
  • Bercinta di pagi hari.
    Hubungan seksual di pagi hari bisa berjalan mulus dan menggairahkan karena tubuh dalam kondisi segar setelah semalaman beristirahat. Apalagi terkadang pria masih tersisa ereksi spontan di pagi hari. Para pekerja, karena harus buru-buru ke kantor, bisa menyiasatinya dengan seks kilat. Tubuh tetap fresh meski sudah ejakulasi dan orgasme.
  • Bercinta di siang hari.
    Bisa saja dilakukan, saat istirahat setelah makan siang misalnya. Cuma kalau rumahnya jauh ya harus mencari alternatif tempat yang memungkinkan dicapai kedua pasangan. Ciptakan suasana yang mendukung: suhu ruangan yang sejuk, tenang, aman, dan penerangan yang temaram. Jika tidak dimungkinkan di hari kerja, akhir pekan atau hari libur bisa menjadi alternatif.
  • Bercinta di malam hari.
    Jika ingin bercinta pada malam hari, waktu yang paling pas setelah makan malam. Sudah cukup istirahat, dan tinggal menciptakan suasana yang nyaman dan santai. Dalam kondisi ini perempuan lebih mudah mencapai orgasme. Setelah ejakulasi dan orgasme biasanya akan timbul rasa kantuk akibat lepasnya endhorphine dalam tubuh. Anda berdua bisa tidur nyenyak, besoknya badan sudah segar kembali.
Sesibuk apa pun, sempatkanlah membahas kehidupan seksual dengan pasangan Anda. Hubungan seksual yang dilakukan atas keinginan berdua tidak akan menambah rasa lelah setelah seharian bekerja.

Abnormal Belum Tentu Sakit

Banyak orang mengira bahwa pemeriksaan laboratorium dapat menentukan penyakit yang diderita. Misalnya, bila terjadi demam. Asumsi ini tidak benar. Ilmu kedokteran mendiagnosis penyakit terutama dengan cara klinis, sedangkan pemeriksaan laboratorium hanya pelengkap.
Hasil pemeriksaan laboratorium senantiasa disertai nilai normal, sehingga bila hasil pemeriksaan berada di luar nilai normal, kita beranggapan kita ini "abnormal " alias sakit.
Namun, sebelum menarik kesimpulan di atas, perlu dipahami beberapa hal:
  • Nilai laboratorium "normal" ditentukan oleh himpunan sejumlah besar data nilai laboratorium dari orang-orang yang dianggap dalam kondisi "normal" sehingga diperoleh batasan yang dianggap "normal" secara statistik. Pada kenyataannya, manusia sangat bervariasi sehingga perolehan nilai laboratorium itu perlu disikapi secara ilmiah. Misalnya nilai laju endap darah. Pada wanita yang sedang haid, nilai ini dapat berpengaruh dan biasanya ini tidak disebut dalam laporan hasil pemeriksaan itu. Di lain pihak, nilai laju endap darah yang tinggi, misalnya 100 mm/jam, dapat diartikan adanya infeksi atau tumor, meski tentunya hal ini harus didukung adanya keadaan klinis. Sebaliknya, kekecualian pun bisa terjadi, artinya walaupun nilainya setinggi itu tapi "tidak ada penyakit".
  • Ada nilai laboratorium yang mempunyai batasan normal sempit sehingga perolehan nilai di luar batasan ini dianggap PASTI abnormal (sakit). Misalnya, nilai hemoglobin (Hb) yang rendah dipastikan adanya anemia ("kurang darah"). Apalagi bila nilai Hb sangat rendah, menurut konsensus diperlukan transfusi darah.
    Contoh lain, nilai fungsi ginjal: kreatinin, mempunyai batasan normal yang sempit. Nilai di atas batasan ini menunjukkan berkurangnya fungsi ginjal secara pasti. Bertambahnya nilai kreatinin berkaitan dengan derajat kerusakan ginjal yang pada batas tertentu memerlukan tindakan cuci darah.
  • Sebagian nilai laboratorium lain mempunyai batasan normal yang lebih longgar sehingga kadang-kadang tidak begitu berarti bila batasan "normal" dilampaui. Memperoleh nilai reaksi Widal positif (menandakan adanya antibodi terhadap kuman tifus dalam tubuh kita) merupakan suatu nilai laboratorium yang sering dirisaukan oleh penderita bila menderita demam. Suatu reaksi Widal yang positif, belum tentu menderita tifus. Bahwa Widal positif tanpa adanya demam khas selama sekitar seminggu bukanlah tifus. Reaksi Widal positif itu hanya disebabkan oleh tercemarnya sumber air minum di kota-kota besar Indonesia oleh kuman Salmonella typhi.
  • Nilai tinggi kolesterol dan asam urat dewasa ini juga merupakan momok untuk mereka yang suka makan enak dan banyak. Sampai segala gejala yang dirasakan seperti pegal, linu, sakit kepala, sakit sendi, dianggap sebagai akibatnya. Sebagian besar hal ini tidak benar. Kenaikan sedikit di atas "normal" sebenarnya tidak perlu dirisaukan, apalagi kalau sampai diharuskan minum obat. Biasanya, dengan melakukan diet yang benar nilai-nilai ini akan turun ke normal. Sebaliknya, minum obat disertai mengonsumsi banyak makanan berlemak tentu merupakan tindakan yang tidak bijaksana.
  • Pemeriksaan laboratoriumm juga sering dilakukan berlebihan. Semua fungsi fisiologis diperiksakan tanpa adanya arahan petunjuk klinis yang memadai. Pemeriksaan semacam ini tidak akan menghasilkan sesuatu yang diharapkan, lagi pula menghamburkan biaya. Sebaiknya, pemeriksaan laboratorium direncanakan dengan baik oleh dokter dan perlu dibatasi jenisnya untuk menghemat biaya. Hasil laboratorium yang sering diperlihatkan kepada dokter setelah Anda sendiri memintanya di laboratorium, biasanya mengandung banyak kekurangan karena tidak dipilih menurut kebutuhan yang riil. Interpretasi hasilnya juga tidak dapat dilakukan begitu saja tanpa pemeriksaan lebih lanjut.
(Sumber: Intisari)

Obat Cina: Hanya Satu Kata, Waspada!

Belakangan obat herbal menjadi isu panas yang diperbincangkan orang di masyarakat. Setelah mahkota dewa, lalu buah merah, kini daun sirsak ramai diomongkan sebagai penumpas kanker.
Tak dipungkiri, akhirnya masyarakat banyak mencari obat herbal dengan alasan lebih aman karena dibuat dari bahan alami dan tanpa efek sampingan. Bahkan tak hanya obat, makanan dan minuman pun berlomba-lomba untuk diolah dengan bahan-bahan organik atau herbal. Lalu, apakah obat dokter yang identik mengandung unsur kimia adalah obat yang harus dijauhi?
Dalam diskusi klinik pengobatan Cina Tradisional dan Modern, di Jakarta (5/4), Chairman Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia, dr. Marius Widjajarta, S.E menegaskan bahwa konsumen jangan sepenuhnya percaya dengan pengobatan tradisional karena belum tentu dapat menyembuhkan pasien 100%. Malahan, penggunaan obat tradisional ini bisa memberikan dampak negatif pada pasien.
"Obat kimia saja ada efek sampingan dan kontradiksinya. Kalau dalam obat herbal dikatakan khasiatnya bisa sampai A-Z, apakah memang benar demikian? Perlu diingat setiap orang memiliki ketahanan tubuh yang berbeda-beda. Mungkin saja bagi si A cocok, tapi bagi si B tidak," kata Marius.
Dr. Marius Widjajarta, SE mengaku, saat ini dirinya tengah merawat pasien Indonesia yang mengalami dampak buruk penggunaan obat herbal, khususnya Cina Modern. Pasien tersebut berobat ke Thailand untuk menguruskan badannya dengan obat herbal. Sayangnya, obat herbal tersebut tidak cocok untuk tubuhnya. Saat ini ia justru mengalami koma. "Dan untuk bertahan hidup ia harus menghabiskan uang lebih dari Rp 20 juta."
Marius yang juga belajar pengobatan tradisional menyatakan bahwa ramuan herbal masih banyak mengandung racun. Padahal, racun sendiri, jika dimasukkan dalam tubuh, justru akan memperburuk keadaan pasien/penderita karena langsung berhubungan dengan jantung dan ginjal.
Di luar negeri, pengobatan tradisional sudah diteliti dengan riset dan diumumkan. Berbeda dengan di Indonesia yang belum diumumkan secara resmi. Selama ini, pengobatan tradisional khususnya Cina Modern, yang sudah diakui di Indonesia adalah akunpuntur. Pengobatan lain seperti sinse, pijat, totok jarum, dan lainnya belum dapat dipertanggungjawabkan.
Yang jelas, konsumen berhak untuk memilih pengobatan. Namun, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Marius mewanti-wanti untuk memilih obat yang sudah didaftarkan di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Mengapa? Obat yang didaftarkan di BPOM sudah dijamin keselamatannya. Kalau terjadi sesuatu, konsumen memiliki hak menuntut dan mendapatkan ganti rugi. Pihak yang mengeluarkan obat tersebut pun dapat dicari dengan mudah dan wajib mempertanggungjawabkan.
"Kalau pengobatan cina tradisional ini mau disejajarkan dengan modern, harus ada riset dan didaftarkan di BPOM. Kalau ada apa-apa dengan pasien, kami akan mudah mempertanggungjawabkannya juga," tegasnya.
Menanggapi pernyataan Marius tadi, dr. Rahmad dari Ikatan Naturopatis Indonesia (IKNI) menyatakan bahwa pengobatan Cina Tradisional justru memiliki efek yang bagus dan dalam jangka panjang untuk kesehatan pasien. Ramuan yang diracik dibuat dengan metode racun melawan racun. Ramuan yang diracik juga sebelumnya sudah diteliti oleh ahli. Bahkan di RRC, pengobatan ini sudah disejajarkan dengan obat modern.
Pengobatan tradisional lebih bersifat personal. Sebelum memberikan obat, pasien akan didiagnosis lewat nadi dan lidahnya. Tak hanya obat yang diberikan, pasien juga diberi informasi tentang kebiasaan yang harus dilakukan, gaya tidur, gaya makan, dan lain sebagainya.
"Memang obat tradisional belum didaftarkan di BPOM, namun kita memiliki kode etik sendiri dalam pengobatan dan sudah mendapatkan ijin dari suku dinas kesehatan masing-masing di setiap daerah," tambahnya.
Di Indonesia, dokter khusus bidang pengobatan Cina tradisional masih minim jumlahnya. Paling-paling sekitar 10 orang yang resmi mendapat sertifikat dari Cina. Oleh sebab itu, tahun depan, Fakultas Pengobatan Tradisonal Cina Modern akan didirikan di Indonesia. Mengingat belum banyaknya dokter ahli pengobatan tradisonal, dirinya memberikan kiat untuk memilih pengobatan tradisional. Misalnya, perlu untuk mengetahui detail latar belakang dokter, perlu mewaspadai terhadap obat yang diberikan (kalau obat yang diberikan sama terus dan tanpa hasil, patut dicuragai ), serta informasi yang mendalam tentang obat tersebut.
Pada akhirnya, konsumen harus pintar memilah dan memilih pengobatan. Mau tradisional atau modern, keputusan ada di tangan Anda, wahai konsumen. sumber : http://intisari-online.com

Kepala Pundak Lutut Kaki

Pijat-memijat dalam kehidupan suami-istri diperlukan. Bisa untuk mengurangi kelelahan fisik dan mengendurkan ketegangan psikologis akibat aktivitas sehari-hari. Jika melibatkan unsur erotis, pijatan akan menimbulkan sensasi kenikmatan tertentu. Kalau meningkat ke tahap pijat genital, perasaan pasangan yang dipijat dapat melambung hingga "langit ketujuh".
Dalam buku Kama Sutra, Anne Hooper merinci cara memijat untuk merelaksasi tubuh bagian demi bagian agar mencapai hasil luar biasa sebagai berikut:
Bahu dan Kepala:
Pijat bagian depan bahu, bagian sisi leher, pipi dan rahang, kemudian pelipis dan dahi. Gerakkan jemari kita dengan lembut di atas dagu dan di sekitar serta di permukaan bibir, mata, dan hidung yang merupakan bagian sensitif. Banyak orang juga menyukai bagian atas kepalanya dipijat dengan cara yang sama saat mencuci rambut.
Punggung dan Tulang Belakang:
Ketika memijat punggung, pergunakan tekanan yang lembut, dan lakukan dari pantat ke arah pundak. Jaga tangan kita dalam keadaan terbuka dan sejajar satu sama lain serta jempol kita menekan sepanjang tulang belakang. Lakukan sampai pangkal leher dan kemudian menyebar ke bahu sebelum menggerakkan tangan kita turun perlahan kembali ke pantat. Ulangi pijatan ini sampai 10 kali atau lebih dari itu jika pasangan menghendaki.
Lengan dan Dada:
Mulai di depan bahu, lakukan tugas kita turun ke dada, lalu perut. Lakukan pemijatan ringan pada payudara dan puting. Lalu pijat lengan, menggunakan gerakan meremas secara lembut dan kerjakan ke arah bawah. Setelah itu lakukan ke arah atas dari paha dengan menggunakan gerakan memutar tangan kita (tangan kanan gerakkan searah jarum jam, yang kiri berlawanan dengan jarum jam). Tekan paha dan bergerak secara perlahan ke bagian rambut kemaluan dan pusar, di mana tekanan lembut dapat menciptakan kenyamanan. Lewati rusuk, kemudian ikuti bentuk payudara atau dada dengan ujung kiri dan pijatlah bagian-bagian itu dengan lembut.
Punggung Atas:
Ketika memijat punggung atas, lakukan pada otot antara bahu dan dasar leher. Kemudian bawa tangan kita turun, memijat sisi pasangan dengan ujung jari kita. Remas bahunya dengan tekanan yang lemah, remas pula bagian belakang leher.
Pantat:
Gerakkan tangan kita dengan sebuah gerakan berputar di atas pantat pasangan. Awali dengan penekanan yang kuat - kebanyakan orang menyukai di sini dilakukan tekan ke bawah - dan kemudian meringan sampai tangan kita hanya menyapu kulit. Kemudian remas dan tekan setiap pantat secara bergantian.
Kaki:
Dengan posisi pasangan tengkurap, mulailah dengan memijat jari-jari kakinya - meregangkan, meremas, dan menekuk masing-masing ke atas - sebelum secara lembut menggosok bagian di antara jemari. Kemudian gerakkan telapak tangan kita dengan kuat di atas telapak kaki dan sepanjang punggung kaki. Naikkan tungkai kaki secara bergantian dan putar kaki dengan lembut beberapa kali sampai terasa lemas dan rileks. Lalu pindah ke atas ke bagian tungkai kaki, berikan perhatian khusus pada pergelangan kaki, betis, serta bagian belakang dari lutut dan paha.
Memijat betis, pergelangan kaki, dan kaki akan lebih mudah dilakukan jika pasangan dalam posisi tengkurap dengan betis dalam posisi tegak lurus. Tahan kakinya dengan satu tangan, dan lakukan pemijatan dengan tangan kita yang lain. Untuk menghindari ketegangan di punggung, duduklah sedekat mungkin dengan pasangan, sehingga kita tidak harus membungkuk atua meregang ke depan.
Gerakkan tangan kita secara halus ke bawah, dari pergelangan kaki ke lutut, dan tekan otot betis secara lembut dengan jemari. Dengan gerakan yang sama, gerakkan tangan kita kembali naik dari pergelangan kaki ke lutut. sumber : http://intisari-online.com

Kiat Memupuk Harga Diri

Julio Iglesias, penyanyi bersuara emas asal Spanyol, ternyata dulu sempat menjadi pemain soccer profesional. Namun sebuah kecelakaan mobil yang dialami mengakibatkannya lumpuh dari pinggang ke bawah yang akhirnya mengakhiri profesi ini. Selama menjalani terapi di rumah sakit, seorang juru rawat yang merasa kasihan padanya memberinya sebuah gitar. Padahal saat itu Julio tidak beraspirasi musik. Ternyata, setelah pulih kembali ia berhasil menjadi seorang penyanyi terkenal.
Bagaimana orang seperti Julio yang pernah menderita akhirnya bangkit kembali bahkan berhasil sampai ke puncak ketenarannya?
Menurut para psikolog, faktor utama keberhasilan seseorang menyangkut harga dirinya - kombinasi rasa percaya diri dan rasa hormat diri. Semua itu akan memperkuat diri seseorang untuk terus maju. Harga diri bisa menumbuhkan segalanya. Harga diri bisa mempengaruhi hubungan kita dengan pasangan hidup, dengan teman, dan juga kemampuan kita menjadi orangtua. Perasaan menurunnya harga diri tidak perlu terus-menerus berkelanjutan karena ada cara untuk meningkatkan dan memperkuatnya.
Mungkin kiat berikut ini bisa membantu meningkatkan rasa harga diri Anda.
  • Berusahalah semaksimal mungkin
    Banyak orang suka mengecilkan diri. Yang paling diperhatikan malah kekurangan-kekurangannya. Padahal, langkah pertama untuk memperkuat harga diri adalah berhenti berkeluh kesah tentang diri kita dan memanfaatkan potensi yang kita miliki.
  • Berani ambil risiko
    Tak ada yang lebih baik daripada menerima tantangan baru dan mengatasinya. Cobalah melaksanakan rencana yang sudah lama ditunda-tunda. Mengambil tindakan nyata akan membantu seseorang memperbaiki persepsi pengendalian dirinya dan mengurangi rasa ketakberdayaan. Perasaan berhasil walau kelihatan hanya sepele, bisa mendorong rasa optimistis dan keinginan untuk tetap meneruskannya.
  • Sikap optimistis
    Banyak orang suka berpikiran negatif. Lebih baik untuk berpikir positif. Jangan terus mencaci maki diri kalau kita membuat kesalahan. Tapi coba bisikkan suatu ungkapan menghibur diri.
  • Beralihlah dari negatif ke positif
    Kehidupan acap kali membawa kemunduran bagi seseorang. Namun, kuncinya adalah mengubah hal yang menyakitkan atau menyedihkan ke suatu yang menguntungkan.
  • Jangan mudah menilai orang Kurangnya harga diri membuat orang mudah mengkritik orang lain. Dengan menilai orang lain secara positif, tentunya akan berhasil mendapatkan teman banyak dengan mudah.
  • Carilah hubungan untuk memperkaya diri
    Pikirkan tentang orang yang kita banggakan, pelajari bagaimana orang itu melakukan pekerjaannya dan coba untuk memikirkan kebiasaan apa yang bisa kita tiru.
  • Maafkan diri Anda Semua orang pasti pernah gagal. Namun, banyak di antaranya yang terus mencaci maki dirinya. Tanggapan emosional ini membuat kita masuk ke dalam lingkaran rendah diri yang tidak akan menghasilkan apa pun yang baik. Orang perlu memaafkan diri. Jangan mendiamkan suatu kegagalan, tapi cobalah untuk mengenyahkannya.
Mudah-mudahan kiat-kiat tadi dapat memperkuat harga diri Anda, sehingga Anda dapat hidup lebih bahagia. sumber : http://intisari-online.com

Seks, Yang Penting Rasanya, Bukan Gayanya

"Orang yang berbudaya tidak bisa memenuhi insting seks tanpa cinta." Bertrand Russell, filsuf Inggris.
Aktivitas seks punya banyak sisi. Ada sisi prokreasi, rekreasi, relasi, bahkan religi. Karena punya banyak dimensi, kegiatan seks juga bisa dinikmati dengan berbagai cara, tergantung dari sisi mana seks itu dipandang. Jika dipandang dari dua sisi sekaligus, rekreasi dan relasi, kegiatan seks tidak hanya bisa memberikan kenikmatan biologis, tapi juga kenikmatan psikis, bahkan spiritual.
---
Dalam sebuah guyonan, seks seperti slogan iklan sebuah merek sepatu olahraga, "Just do it!" Lakukan saja, tak usah banyak berteori. Tentang cara dan gayanya, ikuti saja slogan iklan sebuah produk deodoran, "Sentuhan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda." Urusan tentang kapan dan di mana dilakukan, seks juga bisa disamakan dengan slogan iklan sebuah produk minuman bersoda, "Kapan saja, di mana saja."
Menurut guyonan-guyonan di atas, seks akan membimbing pelakunya menjadi lebih kreatif dalam semua hal, termasuk dalam gaya bercinta. Sekalipun urusan seks hanya berkisar pada alat kelamin, kita mengenal aneka macam gaya bercinta. Bukan hanya posisi "standar" pria di atas wanita, tapi juga aneka posisi "non-standar", misalnya woman on top (perempuan di atas), posisi miring, gaya monyet memanjat pohon kelapa, doggy style (penetrasi dari belakang), dan entah apa lagi.
Bahkan, variasi gaya bercinta zaman sekarang tidak berhenti pada sebatas kontak antara dua alat kelamin saja. Kini masyarakat juga mengenal seks oral bahkan anal. Semua itu membuktikan bahwa kegiatan seks memang bisa membuat pelakunya kreatif mengembangkan aneka gaya dan variasi posisi.
Bisa dikatakan, saat ini sebagian besar orang menerima aneka gaya bercinta di atas sebagai sebuah kewajaran. Asalkan dilakukan dengan istri atau suami sendiri, semua gaya sah-sah saja, tak perlu merasa bersalah jika melakukannya. Setidaknya fakta ini bisa kita lihat dari media massa. "Saya dan suami suka melakukan hubungan seks di tangga. Enak lo, ada sensasi gimanaaa gitu," kata seorang ibu tanpa malu-malu di sebuah koran online. "Kalau mau mencoba seks di dalam mobil, pakai doggy style aja," kata seorang anggota forum diskusi kepada anggota lain yang sedang minta saran.
Pendek kata, urusan gaya bercinta seks masyarakat zaman sekarang sudah mencapai "puncak kreativitas" yang bagi sebagian orang mungkin masih dianggap tabu. Ini juga sisi lain dari pandangan masyarakat terhadap seks. Namun, tidak semua orang bisa menerima aneka gaya di atas ranjang itu sebagai sebuah kewajaran, sekalipun dilakukan dengan istri atau suami sendiri. "Saya tidak bisa membayangkan melakukan hubungan seks dengan menyuruh istri saya nungging seperti di film-film porno," kata Ari, seorang suami yang tak malu mengaku konservatif dalam urusan seks.
Kebetulan istrinya juga punya pandangan yang sama dalam hal seks. Sama-sama konservatif. Karena berpandangan konservatif, ia menganggap aneka posisi yang ditampilkan di film-film porno itu sebagai sebagai gaya yang "terlalu neko-neko". Ia merasa cukup hanya dengan gaya standar, laki-laki di atas perempuan. "Gitu aja sudah enaknya bukan main, kok neko-neko," katanya sembari tersenyum. Kalaupun melakukan variasi, hanya terbatas pada gaya tukar posisi: perempuan di atas laki-laki. Itu saja. Itu pun tidak sering dilakukan, hanya kalau merasa cara itu lebih nyaman.

Nikmat lahir batin
Ia tidak menolak anggapan seks sebagai bentuk mencari kepuasan biologis. "Saya juga mencari kenikmatan dari hubungan seks. Hanya saja, kenikmatan seks bagi saya itu bukan semata-mata kenikmatan biologis, tapi juga kenikmatan ... apa ya namanya?" katanya, malah bertanya. "Pokoknya, kenikmatan lahir batinlah," tiba-tiba saja ia melanjutkan tanpa menunggu jawaban.
Menurut dia, sah-sah saja suami istri melakukan aneka hubungan seks dengan berbagai gaya. "Mau berdiri, nungging, jumpalitan, terserah," ujarnya enteng. Meski begitu, ia menganggap hubungan seks yang dilakukan semata-mata karena nafsu biologis biasanya kurang memberi tempat bagi pemenuhan kebutuhan psikis.
Menurut dia, kebiasaan berhubungan seks yang semata-mata karena nafsu biologis akan menyebabkan hubungan suami istri menjadi mudah renggang ketika salah satu dari pasangan tidak lagi menarik secara seksual. Hal ini, kata dia, terutama harus diwaspadai oleh pihak laki-laki. "Laki-laki itu 'kan hot terus, bergairah terus, sementara perempuan itu makin tua makin berkurang daya tarik seksualnya," katanya berteori.
Pada saat fisik perempuan tidak lagi menggairahkan secara seksual, hubungan badan akan hambar karena laki-laki sudah terbiasa semata-mata memanjakan nafsu biologisnya. "Padahal ikatan suami istri itu 'kan ikatan seumur hidup. Kita harus bersedia menerima bagaimanapun kondisi pasangan sampai tua," lanjutnya.
Itu sebab, menurutnya, suami istri lebih baik membiasakan diri menikmati seks bukan semata-mata sebagai urusan biologis, tapi juga melibatkan hubungan emosional. "Saya termasuk orang yang percaya hubungan seks semacam ini bisa dilakukan. Saya kira pleasure lahir batin itu kualitasnya setingkat lebih tinggi daripada pleasure lahir saja," katanya.
Agar kepuasan lahir batin itu diperoleh, Ari memperlakukan kegiatan seks sebagai gabungan antara nafsu biologis dan bentuk kasih sayang. Jika sedang berhasrat, ia akan mengajak istrinya dengan cara seperti seseorang yang sedang minta izin. Ia berusaha memahami kalau saat itu istrinya sedang tidak mood untuk berhubungan badan. Ia tidak sependapat dengan pandangan bahwa istri harus selalu menuruti apa saja kemauan suaminya di atas ranjang, sekalipun ia tidak suka. "Kalau laki-laki memaksa, itu 'kan namanya bukan kasih sayang," katanya.
Ia sudah mulai menerapkan cara pandang ini sejak awal menikah. Pada saat malam pertama, ia mengaku tidak langsung melakukan hubungan badan karena ia tahu istrinya belum siap. "Malam-malam pertama, kami tidur dengan ‘pakaiain sipil’ lengkap," katanya berseloroh. Ia bersedia menahan diri sekalipun pada saat itu ia mengaku nafsunya sudah sampai di ubun-ubun. Yang mereka lakukan pertama-tama adalah ngobrol dulu, menyamakan persepsi tentang seks. "Setelah kami sama-sama menyamakan ‘gelombang’, barulah kami ...," katanya sambil menganggukkan kepala tanpa melanjutkan kalimatnya yang belum selesai.
Tiap kali melakukan hubungan seks, mereka tidak pernah lupa membaca doa lebih dulu. "Kalau mau makan, saya biasanya lupa mbaca doa. Tapi kalau untuk urusan yang satu ini, saya tidak pernah lupa berdoa," katanya sembari terkekeh-kekeh. Cara seperti itu menurutnya bisa membuat mereka berdua menikmati hubungan seks sebagai bentuk kasih sayang.
"Di dalam ajaran agama, hubungan seks suami istri itu 'kan termasuk ibadah," lanjutnya. Bagi dia, seks tidak bisa dipisahkan antara urusan rekreasi, relasi, bahkan religi. Dua aspek terakhir, relasi dan religi, menurutnya, hampir tidak mungkin diikutsertakan kalau hubungan seks dilakukan dengan gaya yang neka-neka. "Saya tidak menganggap itu buruk. Ini hanya perkara selera," ucapnya.
Karena cara pandangnya ini, cara mereka mengukur kepuasan seksual pun berbeda dengan cara kebanyakan orang. "Saya tidak tahu apakah ini benar atau tidak. Tapi saya kira banyak kok perempuan yang menikmati hubungan seks dalam bentuk disayang-sayang, dibelai, dipeluk, dicium, tidak harus dibuat orgasme," katanya. Karena pandangan seperti ini, mereka berdua tidak mempermasalahkan ejakulasi dini, misalnya. "Kalau cuma urusan nyium, mbelai, sama meluk 'kan tidak harus dalam keadaan ereksi, ha ha ha .... Yang penting 'kan sama-sama senang. Gitu aja kok repot," katanya sambil ketawa.

Revolusi seks
Bagi sebagian orang, pandangan Ari di atas mungkin dianggap terlalu kolot. Terlalu puritan. Apa pun sebutannya, yang jelas Ari tidak seorang diri. Masih banyak orang yang memandang urusan seks secara konservatif — jika istilah ini tepat. Golongan ini terutama diwakili oleh mereka yang masih berusaha berpegang pada nilai-nilai tradisional, terutama agama.
Bahkan, menurut dr. Andik Wijaya, M.Rep.Med., ahli kedokteran reproduksi dari Yada Institute dan Draw Clinic, Surabaya, pandangan konservatif semacam ini merupakan pilihan baik dalam kaitannya dengan kehidupan berumah tangga. Ia menyebut pandangan ini dengan istilah "perilaku seks yang sesuai dalam desain awalnya". Desain awal? Seks punya desain awal? Andik menjawab tegas, "Punya!"
Dalam konteks hubungan pria-wanita, desain awal seks adalah ikatan dua orang dalam institusi perkawinan heteroseks monogami. Dalam konteks gaya bercinta, desain awal seks adalah kontak dua alat kelamin laki-laki dan perempuan dalam posisi face-to-face. Itu tak lain karena secara anatomis, posisi alat kelamin manusia berbeda dengan hewan mamalia lainnya. Pada hewan, alat kelamin mereka sedemikian rupa sehingga kalau melakukan kontak seksual, pejantan harus melakukan penetrasi dari belakang. Bukan face-to-face.
Ini berbeda dengan manusia. Alat kelaminnya terletak di bagian depan tubuh. Sehingga, kalau melakukan hubungan seksual, posisi yang paling sesuai secara anatomis adalah berhadap-hadapan. Perkara sekarang masyarakat mengenal aneka macam gaya bercinta, kata Andik, itu disebabkan oleh pengaruh film-film porno. "Dalam sejarahnya, perilaku seksual manusia seperti ini tidak terjadi begitu saja. Semua bermula dari revolusi seks yang terjadi tahun 1948," katanya.
Menurutnya, sebelum peristiwa revolusi seks ini, aneka gaya bercinta yang bukan face-to-face belum membudaya di masyarakat. Revolusi seks ini awalnya terjadi di Amerika Serikat (AS) lalu menyebar ke seluruh penjuru dunia. Pemicunya adalah buku Sexual Behavior in the Human Male tulisan Alfred Kinsey, seorang biolog dan seksolog asal Indiana University, AS.
Lewat buku itu, Kinsey menawarkan pandangan baru tentang seks. Pandangan ini berseberangan dengan pandangan konservatif masyarakat waktu itu yang masih menabukan banyak aktivitas seks. "The only unnatural sex act is that which you can not perform," kata Kinsey. Satu-satunya aktivitas seksual yang tidak alami adalah aktivitas yang tidak bisa dilakukan manusia. Artinya, kalau manusia bisa melakukannya, berarti itu masih terhitung wajar dan natural. Batas yang dipakai oleh Kinsey bukan norma-norma yang dipegang masyarakat pada masa itu. Tak ada batas tabu. Yang ia kenal hanya batas natural dan tidak natural.
Ini kemudian memicu perilaku seksual permisif di masyarakat. Karena batasannya hanya perkara bisa dan tidak bisa dilakukan, maka semua jenis aktivitas yang semula tabu menjadi tidak lagi. Bukan hanya perkara gaya bercinta, tapi juga termasuk hubungan seks di luar institusi pernikahan dan bahkan hubungan seks sejenis. Sepanjang bisa dilakukan, itu masih terhitung natural.
Revolusi seks yang dipicu oleh buku ini lalu semakin mendapat dukungan ketika Hugh Hefner menerbitkan majalah Playboy tahun 1953. Sejak itulah mulai marak film-film yang mengeksploitasi seks. Inilah yang menjadi cikal-bakal perilaku seksual permisif, termasuk budaya gaya bercinta yang — kata Andik — tidak sesuai dengan desain awal seks.
Menurut Andik, posisi standar berhadap-hadapan merupakan posisi hubungan seksual yang terbukti paling efektif menumbuhkan ikatan emosional antara suami-istri. Posisi ini memungkinkan pasangan saling mencium, memandang, dan memeluk dalam kontak fisik yang paling dekat. Dalam poisisi itu, kegiatan seks bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan dimensi relasi, selain rekreasi tentunya.
Menurut Andik, dimensi relasi dan rekreasi ini adalah satu paket yang tidak bisa dipisahkan. Dalam pandangannya, semua pembicaraan tentang seks tidak bisa dilepaskan dari dimensi relasi dalam institusi pernikahan. Aktivitas seks adalah bentuk penyatuan dua diri. Bukan hanya bersetubuh (menyatukan dua tubuh), tapi juga menyatukan dua emosi. Inilah yang membuat manusia unik di antara mamalia lain.
Andik menjamin, asalkan masing-masing pasangan menanamkan pola pikir tentang desain awal seks ini, keduanya tidak perlu takut jenuh dengan gaya hubungan seks yang monoton. Sebab, kegiatan seks yang demikian akan selalu disertai cinta dan kasih sayang. Gairah seksual mungkin bisa hilang seiring dengan bertambahnya usia pasangan, tapi cinta tidak mengenal kata monoton.
Walhasil, bagi mereka yang memandang seks sesuai dengan desain awalnya seperti Ari dan Andik, hubungan badan ibarat slogan iklan rokok: "Yang penting rasanya, Bung! Bukan gayanya". (M. Sholekhudin) sumber : http://intisari-online.com

Mangrove dan Perubahan Iklim

Dibandingkan dengan kebanyakan hutan tropis, ternyata hutan mangrove memiliki kemampuan menyimpan karbon lebih banyak. Begitu hasil sebuah penelitian. Sayangnya, kawasan ini mengalami pengrusakan dalam laju yang cukup mengkhawatirkan sehingga menyumbang kenaikan emisi gas rumah kaca yang signifikan.
Begitulah hasil dari penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Center for International Forestry Research (CIFOR), bekerja sama dengan USDA Forest Services. Dari hasil itu mereka menyerukan agar ada perlindungan bagi mangrove sebagai bagian dari upaya global untuk melawan perubahan iklim.
"Perusakan mangroves sudah dalam tahap membahayakan. Harus dihentikan. Penelitian kami menunjukkan bahwa mangrove memiliki peran kunci dalam strategi mitigasi perubahan iklim," kata Daniel Murdiyarso, ilmuwan senior di CIFOR.
Dalam penelitian yang dipublikasikan di Nature GeoScience edisi 3 April, ilmuwan mengukur penyimpanan karbon di mangrove di sepanjang kawasan pesisir wilayah Indo-Pacific. Meski hanya memiliki luas 0,7% dari luasan hutan, akan tetapi mangrove dapat menyimpan sekitar 10% dari semua emisi. Sebagian besar karbon disimpan di dalam tanah di bawah hutan mangrove.
Mangrove terdapat di sepanjang pantai di sekitar 118 negara. Lebih dari setengah abad luasan mangrove berkurang sekitar 30% - 50%. Ancaman mangrove bertambah dengan naiknya muka air laut, yang diperkirakan sekitar 18 - 79 cm pada abad ini. Pengembangan industri dan perkotaan yang merambah ke lautan juga menambah musuh mangrove.
"Ada kekurangsadaran akan implikasi berkurangnya mangrove bagi umat manusia," kata Murdiyarso. Mangrove tidak hanya kunci untuk upaya pengurangan perubahan iklim, tapi juga berperan penting dalam adaptasi terhadap perubahan iklim. Mangrove melindungi garis pantai dari badan dan fluktuasi muka air laut, termasuk tsunami. sumber : http://intisari-online.com